Home » » Moving Average (MA)

Moving Average (MA)

Posted by SAMUDRAFOREX on Kamis, 18 Oktober 2018


Pengertian Moving Average
Moving Average adalah indikator dalam analisa teknikal yang membantu “menghaluskan” pergerakan harga dengan menyisihkan kebisingan (“noise”) dari fluktuasi harga. Secara harfiah dapat diartikan sebagai “rata-rata bergulir”. Moving Average termasuk indikator Lagging, karena didasarkan pada harga-harga yang telah terjadi di masa lalu.

Ada bermacam-macam jenis Moving Average, tetapi ada dua yang paling umum digunakan, yaitu Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). SMA mengkalkulasikan rata-rata bergulir dari harga suatu pair mata uang secara sederhana.
Contohnya, harga dari hari 1-10 adalah 20, 22, 24, 25, 23, 26, 28, 26, 29, 27.
Maka SMA-10 atau 10-day SMA bisa dikalkulasikan dari hari keenam: (20+22+24+25+23+26)/6=118.33.
Selanjutnya, SMA-10 di hari ketujuh: (22+24+25+23+26+28)/6=24.67
Dan seterusnya.

Di sisi lain, EMA mengkalkulasikan rata-rata dengan memberikan pembobotan lebih besar bagi harga yang lebih baru dalam satu periode waktu. Harga yang dimasukkan dalam kalkulasi Moving Average, baik SMA maupun EMA, biasanya adalah harga penutupan (Close) dalam suatu periode waktu. Namun, sebenarnya ada juga opsi untuk menggunakan harga pembukaan (Open), terendah (Low), maupun tertinggi (High) dalam satu periode waktu. Pada contoh di atas, periode waktunya adalah harian, tetapi pilihan periode sebenarnya bisa disesuaikan dengan pilihan timeframe saat bertrading, sehingga hitungan menit atau jam pun bisa.
cara Menggunakan Moving Average Dalam Analisa Forex
Analisa forex saat ini bisa dilakukan hanya dengan memasang indikator Moving Average di platform trading. Di Metatrader4 (MT4), Moving Average bisa ditemukan pada menu Insert – Indicators – Trend, lalu memilih periode waktu, jenis MA yang akan dipakai, serta harga yang akan dikalkulasikan pada window yang muncul. Bisa juga memilih warna garis Moving Average sesuai selera. Apabila ingin melakukan analisa forex menggunakan lebih dari dua garis MA, maka disarankan memilih warna yang kontras.

Sebagaimana bisa dilihat pada gambar, penampilan Moving Average dalam satu timeframe menyerupai garis panjang. Garis tersebut memiliki beberapa fungsi dalam analisa forex:
1. Penanda uptrend dan downtrend.
Ini terutama berlaku untuk Moving Average dalam periode panjang, seperti MA-100 atau MA-200. Apabila harga bergerak di atas garis MA, berarti sedang terjadi Uptrend. Apabila harga bergerak di bawah garis MA, berarti sedang terjadi Downtrend. Seorang trader yang menganut strategi “trend-following” akan mencari peluang buy saat Uptrend, dan peluang sell saat Downtrend. Peluang itu bisa didapatkan dengan menggunakan indikator teknikal lain maupun dengan dengan menggunakan kombinasi MA (poin 3).

2. Level Support dan Resistance dinamis.
Artinya, harga akan cenderung memantul naik (“bounce”) saat harga yang sedang uptrend menyentuh garis MA, tetapi akan cenderung memantul turun balik ketika harga yang sedang downtrend menyentuh garis MA. Walaupun, tak tertutup kemungkinan terjadinya penembusan garis MA dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas.

3. Kombinasi garis MA berjangka waktu pendek (Fast MA) dengan MA berjangka waktu lebih panjang (Slow MA) bisa dimanfaatkan dalam analisa forex untuk menemukan “crossover”, atau perlintasan dua garis MA. Apabila kombinasi periode waktu dan timeframe yang dipilih tepat, maka crossover bisa menjadi sinyal untuk buy ataupun sell. Misalnya, ada yang menggunakan MA-21 dan MA-55 pada timeframe Daily. Ketika MA-21 melintasi MA-55 ke arah atas, maka itu merupakan sinyal buy. Sedangkan ketika MA-21 melintasi MA-55 ke arah bawah, maka itu menjadi sinyal sell.

Thanks for reading & sharing SAMUDRAFOREX

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar